Banyak orang yang masih percaya dengan hal itu, bahwa kebanyakan pikiran dapat membuat kondisi kesehatan terganggu. Mungkin hal itu juga yang menjadikan kebanyakan orang menjadi sulit jika diajak untuk berpikir. Takut sakit kali ya. hahhaha…
Waktu dulu masih SMP, seorang guru mengatakan ini, bukan pikiran yang membuat orang menjadi terganggu kesehatannya, tetapi seperti yang disebutkan dalam kitab suci, bahwa ada segumpal daging yang jika dia baik maka baiklah orang itu, itu adalah hati.
Yah, hatilah yang menjadi penyebab kondisi kesehatan seseorang terganggu, bukan pikiran.
Hati yang tidak ikhlas menerima kenyataan hidup, hati yang tidak ikhlas menerima tugas pikiran untuk berpikir, hati yang tidak ikhlas menerima kondisi dan situasi yang tidak sesuai rencana, itulah penyebabnya. Jadi bukan banyaknya pikiran.
Otak senantiasa berpikir, ia tidak pernah berhenti, bahkan saat sedang tidur pun, seringkali pikiran tetap berjalan. Bukankan seringkali pikiran kita terbawa di alam mimpi.
Jika otak berhenti berpikir, maka itu tandanya berakhir juga kehidupan seseorang.
Intinya pikiran tidak pernah berpikir, dan itu normal, jadi tidak menimbulkan penyakit.
Hati lah yang penuh hal-hal yang menjadi pengaruh dari kondisi tubuh seseorang. Maka hati pun perlu di manage sedemikian rupa, maka diperlukanlah pikiran untuk mengendalikan hati.
Hemm…. sekian tulisan utk mnjadi bahan renungan bersama. Tidak perduli seberapapun banyaknya kita berpikir, hati yang terus bersyukur adalah penting dalam menjalani hidup ini.
Ups, tumben tulisan di blog ini agak tidak koplak ya, hemmm. … gpp sesekali agak serius kan nggak apa2.